Coba Bercinta di Malam Pertama, Vagina Mary Mengencang Seperti Dinding Bata



Pasangan yang berasal dari Texas, Amerika Serikat, Mary dan James Staud sangat bersemangat ketika malam pertama pernikahan mereka. Tapi , sesuatu yang tidak biasa terjadi pada vagina Mary mulai dirasakan pada saat mereka berhubungan intim.

Wanita 25 tahun ini merasakan kesakitan ketika keduanya melakukan hubungan seks penetrasi.


"Rasanya terasa sangat sakit dan juga seperti ada dinding bata yang menghalanginya masuk ke dalam (vagina)," ungkap Mary seperti dilansir dari The Sun pada Senin (19/8/2019).

Mary juga mengungkapkan, sesungguhnya perasaan tidak nyaman tersebut pernah ia rasakan sebelum berhubungan seks, yakni ketika ia menstruasi dan memakai tampon.

"Saya mencobanya, namun seperti ada tembok di sana dan ketika saya paksakan, itu menyakitkan dan tak nyaman. Jadi segera saya mengeluarkannya," kata Mary. Bahkan, suatu waktu, ia sempat kesulitan mengeluarkan benda itu dari organ intimnya.

Tak Bisa Pakai Tampon
Setelah menikah dan mencoba berhubungan seks, Mary akhirnya menemui dokter dan didiagnosis kondisi langka bernama vaginismus. Ini berarti vagina yang tiba-tiba mengencang ketika ada sesuatu yang masuk ke dalamnya. Kondisi ini juga membuat penetrasinya terasa sangat menyakitkan.

Para dokter memberitahu jika hal itu bisa terjadi dikarenakan karna kulit yang menghalangi saluran vagina. Sehingga, ia disarankan pengangkatan selaput dara dan kulit berlebih.

Tapi, ketika Mary dan James mencoba untuk berhubungan seks lagi setelah operasi, tetap saja aktivitas itu tak bisa berhasil.

Baru di 2018, pasangan itu bertemu dengan terapis fisik untuk melatih otot-otot dasar panggul Mary. Dengan terapi manual itu, ia akhirnya mencoba meregangkan dan mengendurkan otot menggunakan dilator.

"Saya belajar untuk merileksasi dasar panggul sepanjang hari ketimbang melenturkan otot dengan erat," ujarnya.

"Saya juga menerima tusuk jarum kering di otot-otot di sekitar vagina." Meski menyakitkan, namun ia merasa itu membantunya untuk mengatur ulang otot-otot organ intimnya.

Dukungan Suami
Dukungan suami juga membuatnya berhasil melewati masa-masa depresi dan juga perawatannya.

"Ia tak pernah membuat saya merasa buruk tentang saya atau kondisi saya. Ia tak pernah menekan untuk melakukan hubungan seks," katanya tentang James.

Setelah rangkaian terapi dan juga perawatan yang dilakukan, pasangan tersebut akhirnya juga mampu berhubungan seks dengan nyaman untuk pertama kalinya. Walaupun terkadang, hal ini tetap terasa tidak nyaman bagi Mary.

"Dengan komunikasi dan teknik relaksasi, saya juga bisa melewatinya." Selain ini, mereka pada saat ini mencoba untuk memiliki buah hati secara biologis meski dokter sempat mengatakan hal ini sangat sulit dilakukan.

"Saat ini kami melakukan hubungan seks seminggu sekali," ungkap Mary.



Artikel Terkait