Para pejabat Negara Kolombia marah karena iklan perusahaan
yang menawarkan paket liburan dengan layanan pesta kokain dan seks tanpa batas
di sebuah resort Pulau Cali di negara itu. Pejabat pemerintah juga memastikan
akan melarang liburan yang juga membuat heboh warga dunia tersebut.
Iklan kontroversial itu dipasang dari perusahaan Good Girls
Company. Pada iklan video, perusahaan tersebut menjanjikan untuk layanan seks
tanpa batas dan pesta kokain untuk wisatawan di sebuah resort di Kolombia.
Perusahaan ini mengklaim sudah menyuguhkan 60 pekerja seks.
Dalam iklan di video, Good Girls Company menunjukkan seorang
pria muda yang sedang mengendarai sebuah kapal pesiar mewah dengan sekumpulan
perempuan berbikini.”Seks tanpa batas disuguhkan,” bunyi iklan tersebut.
”Kami juga akan memiliki 60 perempuan hot yang melayani 30
klien; akan ada dua wanita untuk masing-masing (tersedia) 24 jam sehari,” ungkap
perusahaan dalam iklan di situsnya. “Harga sudah termasuk semua makanan.”
Operator tur tersebut menjanjikan penumpang “kebahagiaan”
selama empat hari. Setiap wisatawan akan dilayani dua pekerja seks dan juga tinggal
di pulau pribadi di lepas pantai utara Kolombia.
Paket liburan seharga USD1.900 juga menyuguhkan kokain,
minuman dan makanan gratis.
Tapi, Wali Kota Cartagena Sergio Londono terkejut dengan
iklan yang dianggap mempromosikan cabul itu. Dia telah memastikan jika para
pejabat tak mengizinkannya liburan seperti itu terjadi.
“Tak dapat diterima jika mereka ingin menjual kita sebagai
tujuan seksual. Ini bukan pariwisata yang kami wakili,” ungkap Londono, melalui
Twitter, seperti dikutip news.com.au, Kamis (12/10/2017).
Menteri Dalam Negeri setempat, Fernando Nino, mengatakan
bahwa liburan pariwisata seks semacam ini akan memerlukan izin resmi, yang tak
pernah akan dikabulkan.
”Ini tak menanggapi kebijakan melawan pelanggaran seksual,
pelecehan seksual, pornografi dan untuk alasan itu kami tak akan memberikannya
otorisasi,” ungkapnya.
Penegak hukum juga akan bekerja untuk mengidentifikasi
orang-orang yang datang ke Kolombia untuk mengambil bagian dalam liburan yang
menghebohkan ini. Otoritas imigrasi akan menggunakan wewenang untuk
menghentikan wisatawan masuk ke negara tersebut dan juga akan dideportasi
langsung.