Video hubungan seks dua politisi Iran tersebar ke sosial media.
Beredarnya video seks itu dilakukan oleh aktivis yang berusaha menyoroti
kemunafikan pejabat yang mengajarkan moralitas di bawah hukum Islam yang ketat.
Video pertama sudah diunggah pada 4 Agustus dan disebut ialah rekaman mantan
Gubernur Provinsi Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad, Ali Mohammad Ahmadi telah melakukan
hubungan seksual dengan seorang wanita.
Selanjutnya, video kedua yang telah disebarkan pada 9
Agustus memperlihatkan Wali Kota Sadra, Abbas Malekzadeh membelai seorang
perempuan telanjang. Menurut laporan dari FRANCE 24 Observers yang dilansir
Daily Mail, video, yang diduga difilmkan oleh Malekzadeh, dibagikan empat hari
setelah politikus ini ditangkap atas tuduhan korupsi, bersama dengan tiga
pejabat dewan kota lainnya.
Perilaku perzinahan dan seks pada luar nikah ialah sesuatu
yang ilegal di bawah hukum Iran dan bisa dijatuhi hukuman mati. Beberapa sumber
mengatakan kepada media lokal, jika Ahmadi sudah dijebak oleh agen intelijen
asing yang mencoba membuatnya melakukan perjalanan ke Kanada dan ambil bagian pada
sebuah acara TV yang mengkritik pemerintah Iran. Mereka juga mengklaim video
berdurasi empat menit, yang diyakini telah direkam dengan kamera tersembunyi ini,
kemudian akan dibagikan Ahmadi menolak.
Rekan dari Ahmadi bersumpah jika perempuan pada video itu adalah
istri Ahmadi yang sah menurut hukum Islam. Ahmadi belum lama ini telah mengundurkan
diri dari jabatannya menjadi gubernur dan mulai berkampanye untuk pemilihan
legislatif yang akan digelar pada Februari 2020.
“Orang-orang melihat video ini hanya menjadi bukti
kemunafikan pejabat pemerintah. Orang-orang ini memiliki hak untuk melakukan
hubungan seksual, tentu saja ... namun orang-orang yang dimaksud ialah pejabat
Republik Islam, sebuah negara dengan polisi moral yang telah menangkap orang karna
berkencan di luar nikah,” ungkap seorang jurnalis Iran yang tak mau diungkap
identitasnya.
“Karena para pria di video adalah politisi, mereka
kemungkinan tidak akan menghadapi dampak hukum atas tindakan mereka.
Kemunafikan inilah yang membuat orang begitu marah, bukan kehidupan seks
mereka.”
Aktris yang dimaksud yaitu Zahra Amir Ebrahimi, yang pada
2006 membuat rekaman seks 20 menit secara pribadi dengan pacarnya dan
mem-postingnya di internet dan dirilis dalam bentuk DVD, membuat marah jutaan
warga di Iran.
Video seks yang memperlihatkan politisi itu merupakan
pertama kalinya ini terjadi sejak Republik Islam Iran didirikan kembali pada
1979, tetapi bukan skandal pertama yang menghantam para pejabat. Pada 2007,
Reza Zarei, kepala polisi di Teheran, ditangkap di sebuah rumah bordil dengan
enam wanita. Dia menghabiskan empat bulan di penjara sebelum pensiun dini.