Seiring bertambahnya usia, sering ada saja masalah dengan
tubuh. Salah satunya tentang organ intim. Seperti penis yang kian menua,
perubahannya kian nyata.
Penuaan terjadi di seluruh bagian tubuh seiring bertambahnya
usia. Tidak terkecuali di area intim, termasuk penis.
Proses penuaan pada penis terjadi bertahap dan juga dimulai
sekitar usia 40 tahun. Menurut penulis “Penis Problems: A Man’s Guide,
Madeleine Castellanos, seiring waktu perubahannya menjadi lebih nyata.
Mengutip Huffington Post, ada beberapa perubahan yang terjadi
kepada penis pria saat tubuh menua. Di antaranya:
Warna
Aterosklerosis, masalah penuaan yang umum, membatasi aliran
darah, memengaruhi jantung, otak, dan juga penis. Lebih sedikit aliran darah di
daerah penis menjadikan warna organ intim cukup terang.
Dr. Castellanos, yang juga seorang terapis seks di New York
mengatakan hal ini tak perlu dikhawatirkan. Asalkan pria menjalani pemeriksaan
rutin dengan hasil baik. Efek penuaan lain seperti bintik-bintik pada kulit
terjadi juga di kulit penis.
Ukuran
Dr. Castellanos juga mengatakan kalau ukuran penis juga akan
menyusut sedikit seiring berjalannya waktu sebagai akibat dari penurunan aliran
darah dan testosteron. Pada saat seorang pria berusia 60-an dan 70-an, dia
mungkin kehilangan satu hingga satu setengah sentimeter ukuran penis.
Lebih lanjut, Dr. Castellanos menambahkan, jika seorang pria
telah memiliki lemak perut, penis akan terlihat lebih kecil. Meskipun
sebenarnya tidak.
“Penis berasal dari dalam tubuh. Jika memiliki lemak perut,
lemak juga akan turun dan memanjang di atas pangkal penis. Perut menutupi
pangkal penis, membuatnya tampak lebih pendek. Tapi ukuran penis tak banyak
berpengaruh pada kepuasan pasangan wanita," ujarnya.
Kepekaan
Testosteron membantu mendukung jaringan saraf. Saat kadar
testosteron menurun, penis juga mulai mengalami penurunan sensitivitas dan membuat
pria lebih sulit mencapai orgasme. Seperti halnya orgasme, ereksi pun juga akan
sama sulitnya.
Dr. Castellanos menjelaskan jika pria bisa melindungi
kesehatan penis dengan ereksi setiap hari. Tidak perlu mencapai orgasme, namun ereksi
setiap hari menjaga arteri tetap baik dan menjaga aliran darah ke daerah
tersebut.
“Ketika sudah lama tidak ke gym, otot akan lebih tipis dan
arteri menutup. Hal yang sama terjadi pada penis,”ungkapnya.
Penurunan fungsi kemih
Masalah kemih yang berhubungan dengan masalah buang air
kecil dan menahan saat berhubungan seks ini berkaitan juga dengan kesehatan
prostat. Masalah ini telah terjadi pada 20 persen pria di usia 40-an, 50-60
persen pria di usia 60-an, dan 80-90 persen pria di usia 70 hingga 80-an.
Untuk mencegahnya, pertahankan berat badan, beraktivitas
fisik secara rutin, olahraga ringan beberapa kali seminggu atau bisa juga jalan
cepat. The Mayo Clinic merekomendasikan latihan kegel untuk pria.
Selain ini, menjaga asupan makanan dan juga suplemen zinc
dan selenium bisa membantu kesehatan organ intim. Batasi konsumsi alkohol yang
menurunkan kadar testosteron juga menjaga ejakulasi beberapa kali seminggu
untuk membersihkan area tersebut.
Andropause
Secara teori, andropause adalah respons yang signifikan
terhadap hipogonadisme, ketika testis tak lagi menghasilkan kadar testosteron
normal. Pria dengan andropause memiliki gejala sama dengan wanita dengan
menopause.
Antara lain merasa depresi, kelelahan, keringat malam, dan
gairah seks yang cukup rendah. Castellanos menjelaskan jika sangat sedikit pria
yang memiliki andropause sejati sehingga perlu diobati dengan testosteron.