Tak Bela Menteri Terkait Video Seks, Anwar Ibrahim Dikritik



Para politikus senior Partai Keadilan Rakyat (PKR) melontarkan kritik keras terhadap presiden partai terbesar pada koalisi penguasa Malaysia tersebut, Anwar Ibrahim, karena tidak membela seorang menteri yang terseret dalam skandal video seks.

Melalui pernyataan bersama pada hari Kamis (18/7), para politikus itu juga mengkritik Anwar karena justru menyarankan pejabat yang bersangkutan, yaitu Menteri Perekonomian, Azmin Ali, untuk mengundurkan diri jika telah terbukti terlibat pada skandal tersebut.

Menurut para politikus senior PKR, komentar Anwar itu "tak layak dan berdasarkan pernyataan spekulatif."


Selama ini,juga memang belum ada bukti jika pihak dalam video syur tersebut memang Azmin. Para warganet juga hanya berspekulasi karna orang di dalam video seks itu mirip dengan Azmin.

Dia [Anwar] seharusnya lebih fokus kepada isu kuncinya di dini, yakni ada upaya terorganisir untuk menggunakan parit politik guna menjatuhkan pemimpin kita," demikian pernyataan para politikus yang dikutip Channel NewsAsia tersebut.

Pernyataan itu berlanjut, "Ia seharusnya lebih memikirkan pelanggaran oleh kelompok tertentu yang secara sistematis mendistribusikan sebuah video yang juga sudah menunjukkan tindakan seksual tersebut."

Lebih jauh, para politikus senior ini menganggap Anwar seharusnya justru menggunakan pengaruhnya supaya membantu Azmin, membelanya demi persatuan partai.

"Dia harus ingat Azmin membelanya dan keluarganya selama lebih dari 20 tahun melawan jenis politik kotor yang sama," kata mereka merujuk pada tuduhan politis terkait skandal homoseksual yang sempat membuat Anwar dijebloskan ke penjara.

Melanjutkan pernyataan itu, mereka menulis, "Kami juga mendesak Anwar Ibrahim menjadi presiden partai untuk berhenti membuat pernyataan yang memecah belah. Kami mendesak ia mempersatukan partai, Pakatan Harapan, dan negara ini."

Amin sendiri membantah dugaan jika pria yang ada dalam video syur itu ialah dirinya. Dia menyebut video itu beredar menjadi bagian dari upaya lawan politik untuk menghancurkan reputasinya.

Tapi, mantan anggota PKR, Haziq Aziz, mengaku menjadi salah satu pria dalam video tersebut, sementara lelaki lainnya memang Azmin.

Pada akhir pekan lalu, kepolisian juga sudah menahan Haziq dan lima orang lainnya yang diduga sama-sama anggota dari PKR. Mereka juga akan mendekam dalam tahanan kepolisian hingga 20 Juli mendatang.

Sejumlah spekulasi menyebut jika video itu sengaja diedarkan oleh pendukung Anwar untuk menggulingkan Azmin. Tapi, Anwar membantah tudingan tersebut.



Artikel Terkait