Robot seks memang kontroversial. Kubu yang pro menyebut
"medium" tersebut juga bisa menciptakan seks yang sehat. Tapi, studi
yang terbit dalam jurnal Sexual and Reproductive Health baru-baru ini menyebut
hal sebaliknya: robot seks tak ada manfaatnya sama sekali.
Ilmuwan yang tergabung pada tim riset tersebut mencoba
menganalisis efek robot seks dalam kesehatan reproduksi. "Kami juga mencoba
menggali data dan melihatnya dari aspek kesehatan. Hasilnya, tak berdampak
positif sama sekali," kata Chantal Cox-George, dokter yang juga anggota
studi dari St. George's University Hospital, seperti dilansir laman Science
Alert.
Cox-George dan juga rekan penelitiannya berusaha
menganalisis data dari sumber medis tentang dampak robot seks terhadap
kesehatan reproduksi. Dari banyaknya jurnal yang sudah mereka analisis, tidak
ada satupun yang mendukung jika robot seks mampu menciptakan seks yang sehat.
"Sebaliknya, robot seks juga kami lihat hanya untuk kepuasan semata,"
kata Cox George.
Julie Carpenter, anggota peneliti dari California
Polytechnic State University, menyimpulkan jika robot seks tak bisa digunakan
untuk riset medis. "Kurangnya data tentang robot ini memang tak aneh,
mengingat ini adalah hal yang baru," katanya.
Menurut dia, perusahaan pembuat robot seks yang mengklaim jika
robot aman untuk seks sehat atau terapi bagi mereka yang tak mendapatkan
pasangan adalah tidak benar. "Tak ada bukti ilmiah bahwa berhubungan
seksual dengan robot sehat," ujarnya.