Kepala Bidang (Kabid) Pertisipasi Lembaga Profesi
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Riskiyono
mengatakan, seks bebas di Negara Indonesia seperti jaring laba-laba
Seks bebas, ujar dia, bukan hanya menyangkut kepuasan batin.
Namun banyak faktor, salah satunya ekonomi.
“Saya yakin, apabila terbangun sinergitas yang baik, masalah
seks bebas ini perlahan juga akan teratasi.
Karena sinergitas ini adalah bentuk kerja sama untuk menyelesaikan suatu
kasus,’’ ungkapnya sebagaimana dilansir Radar Tarakan, Sabtu (1/10).
Dia menambahkan, penentuan dari letak lokasi atau target
penyelesaian harus benar-benar dilakukan secara tepat.
Tarakan menjadi target awal di Kalimantan Utara.
“Ini hasil kesepakatan yang telah ditetapkan. Di mana daerah
Kota Tarakan yang akan menjadi target utama di Kaltara ini,’’ ujarnya.
Menurutnya, untuk menjaga sinergitas harus terus dijaga
sehingga target yang sudah ditentukan bisa tercapai.
karena, masalah seks bebas ini bila tak diatasi akan terus
berkembang.
“Mudah-mudahan dengan komitmen ini juga akan ada hasil dan
perubahan,” katanya.
Di sisi lain, dari Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa (BPMPPKBPD)
Kaltara Wahyuni Nuzband menilai, pemilihan Tarakan sudah tepat.
“Iya di Tarakan sebenarnya tak secara menyeluruh. Melainkan
hanya daerah Selumit Pantai Kecamatan Tarakan Tengah,’’ ungkapnya.