Bicara Soal Tutup Aurat, Guru Agama di Malaysia Dikecam



Seorang guru agama di Malaysia dikecam karena mengatakan perempuan yang tidka menutup aurat pantas jika mereka mengalami kekerasan seksual. Salah satu pihak yang telah mengecam keras ialah Dyana Sofya Mohd Daud, anggota komite Sosialis Muda DAP.

“Ustad yang baik, satu hal yang sangat salah dalam masyarakat kita ialah bukan apa yang dikenakan orang, tetapi kurangnya rasa hormat. Mentalitas Anda kepada perempuan kasar. Apakah Anda merasa paling benar dan suci dalam mengajari orang?,” ujar Dyana Sofya, dari Twitter, seperti dikutip dari asiaone.com, Jumat, 3 Mei 2019.

Menurut Dyana Sofya, tidak ada seorang pun pantas mengalami kekerasan seksual, sekalipun orang tersebut berjalan tanpa busana di tempat umum di siang hari. Karena pakaian bukan sebuah indikasi boleh atau tidaknya pelecehan seksual ini dilakukan.

Kicauan Dyana Sofya yang diunggahnya pada 29 April itu, sudah di retweet lebih dari 1.400 kali dan juga mendapat likes lebih dari 800 kali. Diantara mereka yang memberikan dukungan suara kepada Dyana Sofya ialah Syefura Othman, 29 tahun, salah satu anggota parlemen perempuan termuda Malaysia. Syefura mengaku geram dengan ucapan yang diduga disampaikan oleh seorang guru agama ini. 

Ucapan guru agama ini terekam pada sebuah video berdurasi satu menit yang memperlihatkan guru tersebut berbicara di sebuah aula dengan sekelompok orang. Diketahui, guru agama itu adalah bagian dari kursus pernikahan yang dilakukan oleh Teritorial Federal Departemen Agama Islam Malaysia atau Jawi yang diselenggarakan pada 27 dan 28 April 2019.



Artikel Terkait