Hanya beberapa minggu setelah minum obat antidepresan,
kolumnis seks bernama Nadia Bokody kehilangan kemampuan orgasme. Pengalaman itu
terjadi beberapa tahun lalu.
Setiap kali berhubungan seks, dia menangis karna tidak bisa
orgasme. Dia sudah mencoba menggunakan lebih banyak pelumas, foreplay, dan juga
merangsang klitoris. Namun tak ada yang berhasil. Bahkan hal-hal berbau
pornografi favoritnya tak dapat membebaskan dia dari derita tersebut.
"Aku merasa sangat hancur. Sebagai penulis seks, aku juga
menghabiskan sebagian besar karier menganjurkan bahwa seks tak harus selalu
mencapai klimaks. Aku sekarang mengalami secara langsung, beban emosional karna
tak lagi bisa mencapai klimaks," kata Nadia yang menuliskannya di laman
Mamamia, Minggu (25/8/2019).
Nadia menyadari orgasme itu sangat penting. Dia bahkan
menangis tersedu-sedu untuk menyembunyikan rasa malu karna tidak bisa orgasme.
Sudah kesepuluh kalinya dia berhubungan seks juga tidak bisa
orgasme.
"Aku tahu itu seharusnya tak masalah, namun itu
penting. Aku merasa sangat terpukul," kata Nadia yang kala itu menangis.
Penyelamat dari Vibrator
Sang pasangan pun juga menyarankan, Nadia menggunakan
vibrator. Setelah menggunakan vibrator, dia kembali mendapatkan orgasme. Rasa
lega dirasakan Nadia.
"Di kamarku sendiri, terletak di setiap laci, sudut dan
celah, ada mainan seks yang berharga lebih dari $ 5.000 atau setara Rp71,4
juta. Banyak mainan seks yang aku punya dibeli dari uang sendiri,ungkap nadia.
Anda mungkin berpikir jika menghabiskan uang semacam ini untuk
membeli mainan seks terlalu tinggi, bahkan sia-sia. Namun kenyataannya, ada
rasa senang menggunakan uang untuk beli itu ketimbang makan malam.
"Mengapa tak menyuburkan seksualitas kita. Berinvestasi
produk mainan seks yang dijamin memberi kita lebih banyak kesenangan dan
manfaat kesehatan mental daripada mobil, rumah, atau makan malam mewah mana
pun," kata Nadia.