Agaknya Salim, 35, lelaki yang paling egois di Balikpapan
(Kaltim). Sudah tahu istri, Ismi, 30, tak tahan jika suami pakai obat kuat,
masih juga terus menggunakannya. Tidak sudi menjadi budak seks, Ismi pun langsung
menggugat cerai ke Pengadilan Agama. “Mending janda deh, ketimbang digeber 3
jam nonstop,” kata Ismi.
Banyak lelaki tak pede untuk menjalani kehidupan suami
istrinya. Takut istri kecewa dan kemudian mencari PIL, dia berusaha tetap prima
di atas ranjang. Ada saja caranya. Ada yang konsultasi dengan dokter Naek L.
Tobing yang ahli “wik-wikaan”, ada juga yang menggunakan obat kuat. Padahal tak
semua istri bisa menerima cara-cara suami. Akibatnya, malah berujung saja
perceraian.
Rumahtangga Salim-Ismi juga seperti itu. Menjadi kepala
keluarga, Salim merasa percuma hanya punya bini cantik tidak bisa
mendayagunakan seoptimal mungkin. Untuk kebanyakan selera laki-laki, penampilan
Ismi juga memang sangat menjanjikan. Wajah yang cantik, bodi yang seksi, membuat
kaum lelaki pikirannya menjadi ngeres, teringat yang mboten-mboten.
Salim khawatir sekali jika tidak mampu memuaskan istri di
atas ranjang. Paling khawatr manakala istri lalu pergi dengan pria lain, yang
masih rosa-rosa macam Mbah Marijan. Ia harus mengakui secara jujur, teknik
permainannya belakangan ini sangat buruk. Sering sekedar kejar tayang.
Tendangannya tak lagi akurat, sering meleset. Ini sangat mencemaskan jika harus
melakukan tendangan duabelas pas.
Ada teman yang memberi tahu jika keluhan ini bisa diatasi
lewat obat kuat. Salim langusng segera membeli berbagai jenis obat kuat itu.
Baru minum saja, belum sampai action, tubuh Salim sudah merasa perkasa. Maka
bila dulu Gatot kaca hanya satu, tapi setelah minum jamu seperti itu, Salim
sekarang ada seribu.
Awalnya Ismi tak keberatan dengan usaha suaminya itu. Namun begitu
dipraktekkan, ya ampuuuun, dia yang tobat-tobat jadinya. Biasanya perang
Korut-AS paling-paling 5 menit, kini tiga jam baru rudal berhulu nuklir itu juga
bisa ditembakkan. Salim sih mrenges saja, tapi Ismi yang meringis.
Ee, sejak temuan obat kuat itu, Salim menjadi seperti anak
balita dikasih minum obat sakit panas,” minta lagi mama, minta lagi mama,”
melulu. Tentu saja Ismi yang menjadi kecapekan. Hampir setiap malam suami
selalu mengajak berbagi cinta. Saking kesalnya, jamu-jamu kuat lelaki itu
disembunyikan, atau dibuang. Namun Salim tidak pernah habis akal. Jika hanya
disembunyikan, dicari sampai ketemu. Jika dibuang, pasti Salim beli lagi, kan juga
bisa lewat toko online.
Menyerah juga Ismi pada akhirnya. Artinya, ia tidak sanggup
lagi kerjasama nirlaba atasnama rumahtangga. Ismi segera mengajukan gugat cerai
ke Pengadilan Agama Samarinda. Awalnya majelis hakim menyarankan berbaikan
lagi, tak usah bercerai. Namun setelah Ismi menunjukkan barang bukti obat kuat
yang biasa dipakai suami, majelis hakim bisa memaklumi.
Dalam sidang di Pengadilan Agama, putusan cerai secara cepat
tak mutlak karna perzinaan. Rumah tangga yang ribut melulu juga bisa dijadikan
alasan untuk bercerai. Maka majelis hakim pun akhirnya mengabulkan perceraian
antara Salim dan Ismi, diatur pula pembagian harta gono-gininya.
Bagi harta gono-gini, gara-gara Salim selalu mengajak
begini.